Sabtu, 29 Januari 2011

Sekilas Tentang Bekam

Sekilas Tentang Bekam
"Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah ( bekam ) & fashdu ( venesection) ( HR. Buchori Muslim )"
Macam-macam Bekam
a. Bekam Basah yaitu mengeluarkan darah kotor dengan cara diambil darahnya pada titik yang dibekam dengan jarum steril
Cara bekam basah :
1. Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien
2. Pilih gelas bekam berdasakan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar namun efeknya akan semakin baik
3. Bersihkan kulit yang akan dibekam dengan alkohol / desinfektans
4. Tunggu selama kuarang lebih 3-5 menit sampai darah keluar
5. Bekam lagi sebanyak 3-5 menit sampai keluar cairan putih dari kulit
6. Oles bekas bekam dengan minyak habbatus sauda ( jinten hitam )
7. Lakukan setiap bulan / setiap 2 minggu bagi yangf penyakitnya parah
b. Bekam Kering yaitu bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh
Cara bekam kering :
1. Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien
2. Pilih gelas berdasarkan tingkat penyakit & postur tubuh
3. Pijat yang dibekam dengan dilumuri minyak zaitun / minyak jinten hitam kurang lebih 5 menit
4. Biarkan 10 menit bagi pria, 7 menit bagi wanita & 3 menit untuk anak-anak
5. Lepas gelas pijat kembali dengan minyak zaitun selama 2-3 menit menghialngkan bercak-bercak hitam / blister
6. Lakukan denan 7 kali bagi dewasa, 5 kali bagi anak-anak diselingi masa tenggang 3 hari
c. Bekam cepat yaitu bekam dengan cara tarik lepas secara cepat pada bagian yang sulit di bekam
d. Bekam seliuncur yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata
Mendiagnosa penyakit dengan bekam
Mendiagnosa bekam dapat dilihat dari warna pigmen bekas bekam, reaksi pigmen pada bekas bekam, antara lain :
1. Bekam berbekas warna ungu kegelapan / ungu kehitaman menunjukkan pasokan darah & saluran pembuluh darah tidak lancar disertai dengan darah beku
2. Bekam berbekas warna ungu disertai bercak/ flek menunjukkan gumpalan darah
3. Bekam berbekas bintuk-bintik ungu yang tersebar denga tingkatan yang berbeda, ungu tua ataupun ungu muda menunjukkan kelainan "Qi"
4. Bekam berbekas warna merah gelap menunjukkan lemak di dalam darah tinggi
5. Bekam berbekas warna merah cerah menunjukkan terjadinya defisiensi "yin", defisiensi Qi" dan darah atau rasa panas yang dsyat yang diinduksi oleh defisiensi "yin"
6. Bekam berbekas warna wqarna putih pucat menunjukkan defisiensi dingin disertai panas patogen
7. Muncul uap air di dinding gelas bekam menunjukkan gas patogen pada area tersebut
8. Muncul garis-garis pecah dan dipermukaan bekas bekam sedikit terasa gatal, hal ini menunjukkan lembab patogen & gangguan gas patogen
9. Adanya lecet pada bekas bekam menunjukkan adanya gas yang parah pada tubuh, merupakan reaksi gas racun
Yang perlu diperhatikan di dalam bekam :
1. Pastikan gelas bekam sudah steril & higienis
2. Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, tanyai bagaimana kondisi, pusing, mules, atau pingsan, segera hentikan jika pasien kesakitan
3. Setelah bekam diharapkan beristirahat cukup
4. Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah bekam, itu normal dan akan segera hilang
5. Pasien yang menderita penyakit menular atau infeksius agar diberikan perhatian khusus. Bagi penderita infeksius , diharapkan gelas bekam disendirikan
6. Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati
7. Pasien yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan peembekaman dan pasien disuruh berbaring santai
Larangan-larangan Bekam :
1. Jangan membekam langsung setelah makan, minimal 2 jam setelah makan. Setelah selesai bekam langsung makan tapi minum yang manis-manis
2. Jangan membekam luka, urat sendi, patah tulang, varises, tumor, wanita haid & nifas
3. Jangan membekam penderita hepatitis, hemofilia, malignant, anemia, kecuali yang berpengalaman
4. Perut kekenyanagan, haus, lapar, kelelahan, lemah, demam tidak boleh dibekam
5. Jangan membekam orang jompo & dan anak-anak di bawah 3 tahun
6. Jangan membekam pendertia penyakit kulit yang merata / alergi
7. Bekam basah tidakdianjurkan pada penderita leukimia
8. Bekam jangan dilakukan penderita diabetes kecuali ahli & berpengalaman
9. Bekam basah tidak boleh dilakukan pada penderita penyakit diabetes kecuali ahli & berpengalaman
10. Penderita klep jantung tidak boleh dibekam kecuali di bawah pengawasan dokter / ahli bekam
11. Jangan membekam orang yang mengkonsumsi pengencer darah seperti pace
12. Jangan membekam wanita hamil 3 bulan pertama
13. Jangan membekam yang baru kecelakaan / memberikan donor
14. Jangan membekam di ruangan yang dingin, tapi di ruangan yang bersuhu normal / hangat
15. Setelah mandi tidak boleh dibekam, apalagi mandi dengan air dingin. Tapi setelah bekam dianjurkan mandi setelah 2 jam dengan air hangat

PENELITIAN BEKAM DI JERMAN : Pengaruh Terapi Hijaamah (Bekam Tradisional) Terhadap Pasien Sindrom Terowongan Karpal).
Sindrom Terowongan Karpal (CTS = Carpal tunnel syndrome) adalah salah satu kondisi paling umum yang mengenai saraf tangan dan menyebabkan keluhan sakit/nyeri, mati rasa (baal), keluhan panas seperti terbakar atau rasa kesemutan di tangan dan jari. Artikel berikut ini diambil dari Science Daily menjelaskan sebuah temuan studi yang menunjukkan bagaimana terapi hijaamah (Bekam/cupping therapy) dapat mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh kondisi tersebut.
Carpal Tunnel adalah terowongan kecil yang membentang dari bagian bawah pergelangan sampai ke telapak tangan.Kumpulan Saraf dan tendon yang berfungsi mengontrol sensasi dan gerakan tangan anda melewati terowongan karpal ini. Saraf dan tendon tersebut dilindungi oleh beberapa tulang serta ligamentum.
Pada kasus CTS, ruang di dalam terowongan karpal tersebut menyusut, mengakibatkan kompresi/penekanan terhadap saraf dan menimbulkan keluhan sakit dan mati rasa.
Rincian penelitian :
Michalsen A, Bock S, Lüdtke R, et al. Effects of Traditional cupping Therapy in Patients With Carpal Tunnel Syndrome: A Randomized Controlled Trial. Volume 10, Issue 6, Pages 601-608 (June 2009).
“ Terapi Bekam Mengurangi keluhan sakit kasus Sindrom Terowongan Karpal
Sebuah penelitian di Jerman yang diterbitkan dalam The Journal of Pain menunjukkan bahwa teknik penyedotan eksternal yang terutama banyak digunakan di luar AS, (disebut Terapi Bekam/cupping therapy), efektif untuk mengurangi sementara keluhan rasa sakit dari Sindrom Terowongan Karpal (CTS).
Peneliti dari Rumah Sakit Immanuel Berlin membagi secara acak lima puluh dua pasien CTS ke dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan mendapatkan terapi hijaamah/Bekam basah di atas permukaan otot trapezius (musculus trapezius) kemudian diberikan 5-10 tusukan menggunakan lancet steril. Setelah kop bekam diletakkan di atas permukaan kulit lalu dilakukan sebuah vakum parsial menggunakan alat hisap Elektromekanik ataupun manual dengan pompa.
Tehnik Hijaamah ini digunakan sebagai metode pengobatan di Cina, India, Arab, Eropa Tengah dan di beberapa wilayah Afrika. Hijaamah dilakukan pada wilayah “segitiga bahu(shoulder triangle)” merupakan tempat jaringan ikat di daerah bahu-leher. Cara ini diyakini dapat meningkatkan mikrosirkulasi darah sehingga membantu meringankan gejala CTS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien CTS yang mendapatkan terapi hijaamah mengalami penurunan keluhan nyeri dan gejala lainnya yang sangat signifikan. Perawatan tunggal mampu meningkatkan kemampuan fungsional dan kualitas hidup pasien selama seminggu. Para penulis menjelaskan penyebab didapatkannya efek positif terapi tersebut karena tiga kemungkinan :
* Penyedotan darah lokal menyebabkan perbaikan perfusi jaringan serta bertambah baiknya metabolisme sehingga dapat memingkatkan fungsi saraf medianus.
* Hijaamah kemungkinan memiliki efek antinociceptive
* Terapi Hijaamah seoertinya bisa menghasilkan efek plasebo yang kuat.
Pasien sangat nyaman dengan metode pengobatan tersebut. Dalam praktek klinis, terapi hijaamah dapat dilakukan dengan mudah dan berulang kali. Penulis berharap dilakukan penelitian lanjutan untuk menilai efek dan pengaruh jangka panjang terapi hijaamah untuk mengurangi keluhan rasa sakit CTS.
SUMBER URL :
http://www.healthymuslim.com/articles/npgrt-cupping-therapy-alleviates-carpal-tunnel-syndrome-pain.cfm
* * *
Sindroma Terowongan Karpal
Pendahuluan
Salah satu penyakit yang sering mengenai nervus medianus adalah neuropati tekanan/ kompresi. Di pergelangan tangan, nervus medianus berjalan melalui terowongan karpal (carpal tunnel) dan menginnervasi kulit telapak tangan dan punggung tangan di daerah ibu jari, telunjuk, jari tengah, dan setengah sisi radial jari manis. Pada saat berjalan melalui terowongan inilah nervus medianus paling sering mengalami tekana yang dapat menyebabkan terjadinya neuropati tekanan yang dikenal dengan istilah Sindroma Terowongan Karpal (STK).
Tahun 1988, Wibowo melakukan studi prospektif pasien STK di Jakarta dan mendapatkan 58 pasien, yang teridri dari 8 laki-laki dan 50 wanita dengan usia terbanyak 46-59 tahun. Wanita yang menderita STK 2-5 kali lebih banyak daripada laki-laki.
Definisi
STK merupakan neuropati tekanan pada saraf medianus dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan, disebabkan tekanan mekanis oleh suatu gerakan berulang dan ritmis.
Anatomi
Rongga karpal dibatasi oleh dinding kaku yang dibentuk oleh tulang dan sendi carpal serta ligamentum carpal transversum (fleksor retinakulum) yang tebal. Terowongan carpal dibatasi oleh tulang distal radius, lunatum, dan capitatum di sisi dorsal; tulang skaphoid, jaringan fibrous untuk terowongan fleksorcarpiradialis di sisi radial; tulang triquetrum dan ligamentum pisohamatum di sisi ulnar; ligamentum carpal tranversum yang tebal membentang dari tulang pisiform ke skaphoid-trapezoid di sisi polar. Carpal tunnel berisi ligamentum fleksor digitorum superfisialis dan profundus, flexor pollicis longus, dan n. medianus yang lebih ke radial.
Fisiologi
Persarafan tangan terdiri atas saraf radialis, medianus, dan ulnaris. Dari ketiga saraf ini hanya saraf medianus yang melewati terowongan carpal, sehingga pada STK menimbulkan gangguan fungsi saraf medianus dari terowongan carpal ke distal, walaupun rasa nyerinya dapat dirasakan sampai ke arah proksimal di leher tempat saraf medianus berasal. Selain fungsi motoris dan sensoris, saraf medianus juga merupakan saraf simpatis, sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu pada STK.
Patogenesis
Ada beberapa hipotesis mengenai patogenesis dari STK. Sebagian besar berpendapat bahwa faktor mekanik dan vaskuler memegang peranan penting dalam terjadinya STK.
Sebagian besar STK terjadi perlahan-lahan (kronis) akibat gerakan pada pergelangan tangan yang terus-menerus sehingga terjadi penebalan atau tenosinovitis pada fleksor retinakulum, yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus. Tekanan yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafasikuler. Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat. Kongesti yang terjadi ini akan mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak endotel. Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural. Hipotesis ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan sembab yang timbul terutama pada malam/ pagi hari akan berkurangsetelah tangan dikibaskan atau diurut (mungkin akibat terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah). Apabila kondisi ini terus berlanjut, akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf. Lama-kelamaan saraf menjadi atrofi dan digantikasn oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus medianus terganggu secara menyeluruh.
Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf.
Etiologi
1. Trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan, misalnya Colles frakture, edem akibat trauma.
2. Posisi pergelangan tangan, misalnya fleksi akut saat tidur, imobilisasi pada posisi fleksi dan deviasi ulnar yang cukup besar.
3. Trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan kekuatan yang cukup seperti saat mencuci.
4. Tumor atau benjolan yang menekan carpal tunnel.
5. Edem akibat inflamasi, kehamilan, atau infeksi
6. Osteofit sendi carpal akibat proses degenerasi.
7. Kelainan sistemik seperti : obesitas, DM, tiroid,dll..
Gambaran Klinis
1. Nyeri di tangan yang biasanya timbul malam/ pagi hari. Penderita sering terbangun karena nyeri dan berusaha mengatasi keluhannya dengan menggerak-gerakan tangan atau mengurutnya. Nyeri berkurang saat istirahat dan bertambah pada aktivitas yang melibatkan pergelangan tangannya.
2. Rasa baal, kesemutan, pada jari-jari ke 1,2,3, dan 4 sisi radial.
3. Kadang nyeri sampai lengan atas dan leher , tapi rasa baal, kesemutan hanya pada distal pergelangan tangan saja.
4. Jari-jari, tangan, dan pergelangan tangan edem pada pagi hari dan menghilang setelah mengerjakan sesuatu.
5. Gerakan jari kurang terampil.
6. Otot telapak tangan mengecil.
Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik berupa : Flick’s sign, thenar wasting, menilai kekuatan otot, wrist extension test, phalen test, torniket test, tinel sign, pressure test, luthy sign, pemeriksaan sensibilitas, pemeriksaan fungsi otonom.
3. Pemeriksaan radiologis, dengan sinar X pada pergelangan tangan.
4. Pemeriksaan laboratorium, untuk mengetahui etiologi.
Diagnosis Banding
1. Cervical radiculopathy, biasanya keluhan berkurang bila leher diistirahatkan dan bertambah bila leher bergerak. Distribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya.
2. Pronator teres sindrom
3. de Quervain sindrom.
Terapi
1. Terapi langsung terhadap STK, berupa terapi konservatif dan terapi operatif.
2. Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK.
Prognosis
Prognosis STK cukup baik, tetapi risiko kambuh masih ada.
Daftar Pustaka
1. Asnawi dan Margono. 2007. Gambaran Umum tentang Neuropati. In : Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
2. Ginsberg, Lionel. 2008. Lecture Notes Neurologi. Ed : ke-8. Jakarta: Penerbit Erlangga.
3. Mardjono dan Sidharta. 2008. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat.
4. Ngoerah, I Gusti. 1991. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf. Surabaya: Airlangga University Press.
5. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 1996. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
6. Price dan Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit. Ed: Ke-6. Jakarta: EGC.
7. Tonam, dkk. 2004. Kisi-Kisi Neurologi. Jakarta: BPFKUI.
SUMBER : http://ackogtg.wordpress.com/2009/03/12/sindroma-terowongan-karpal.

Jumat, 28 Januari 2011

Kiat melangsingkan tubuh dengan tanaman Oba

RAMUAN HERBAL GUNA MELANGSINGKAN TUBUH
Kiat untuk melangsingkan tubuh bagi kaum wanita , beberapa ramuan yang dapat dapat dipergunakan antara lain:
1. Ramuan I
Bahan-bahan
Dua jari temu giring, dua jari kunyit, dua jari kencur, satu jari temulawak, sepuluh butir bunga cengkih kering, satu sendok teh adas, dua batang kayu manis, jeruk nipis, madu, dan gula aren secukupnya.
Cara membuat
Kupas semua bahan dan cuci hingga bersih. Temulawak, temu giring, kunyit, dan kencur ditumbuk, tetapi jangan terlalu halus. Semua bahan dicampurkan menjadi satu dan tambahkan dua gelas air, lalu rebus sampai airnya tersisa satu gelas dan disaring. Air hasil saringannya ditambah dengan perasan jeruk nipis, madu, dan gula aren secukupnya.
Cara memakai
Ramuan ini diminum sekali sehari sebanyak seperempat gelas, pada sore hari.
2. Ramuan II
Bahan-bahan
Setengah bagian kulit delima putih, satu butir majakan, sepuluh butir bunga cengkih, sepuluh butir kemukus, satu buah cabe jawa, satu sendok teh adas, dua batang kayu manis, dua jari kunyit, dua jari kencur, dan dua jari temulawak
Cara membuat
Kunyit, kencur, dan temulawak ditumbuk, tetapi jangan terlalu halus. Kemudian campurkan dengan bahan-bahan lain dan tambahkan dua gelas air. Rebus dan biarkan hingga air tersisa satu gelas, lalu saring. Sebelum diminum, air hasil saringan ditambahkan gula aren, madu, dan perasan air jeruk nipis secukupnya.
Cara memakai
Ramuan ini diminum satu kali sehari sebanyak seperempat gelas.

Aneka Resep Obat Tradisonal untuk berbagai Penyakit

RAMUAN HERBAL UNTUK MENGOBATI JERAWAT
1. Ramuan I
Bahan-bahan
Dua puluh kuntum bunga melati, dua jari asam jawa, dua sendok makan sari jeruk nipis, dan belerang sebesar kelereng.
Cara membuat
Bunga melati dan asam jawa dicuci bersih. Campurkan semua bahan tadi dengan belerang, lalu tumbuk halus. Tambahkan dua sendok makan sari jeruk nipis. Campur ramuan ini sampai rata.
Cara memakai
Oleskan di wajah atau bagian tubuh lain yang berjerawat pada pagi dan malam hari sebelum tidur.
2. Ramuan II
Bahan-bahan
Lima buah belimbing wuluh dan air garam secukupnya.
Cara membuat
Belimbing wuluh dicuci bersih, lalu ditumbuk halus. Campurkan air garam secukupnya, lalu diremas-remas.
Cara memakai
Oleskan di bagian kulit yang berjerawat dua kali sehari, pada pagi dan malam hari sebelum tidur.
3. Ramuan III
Bahan-bahan
Satu ons tepung beras, satu buah biji pinang dibuat bubuk, tiga ruas temu giring, satu genggam daun kemuning, satu ons bengkuang, tiga buah mahkota dewa, dan tiga ruas kunyit putih.
Cara membuat
Langkah awal yang dilakukan adalah membuat tepung, beras, dengan cara merendam beras di dalam air selama dua minggu. Air rendaman harus diganti setiap hari. setelah dua minggu, tiriskan, lalu ditumbuk sampai menjadi tepung. Bahan lain, kecuali bengkuang dan buah mahkota dewa, dibuat menjadi bubuk atau tepung. Siapkan air rebusan buah mahkota dewa. Campurkan tepung beras dengan air rebusan mahkota dewa, tepung biji pinang, tepung temu giring, tepung daun kemuning, tepung kunyit putih, dan air bengkuang. Campuran tersebut diaduk hingga merata, kemudian diangin-anginkan hingga mongering didepan kipas angin dan harus dibalik-balikkan.
Cara memakai
Bedak dingin tadi dicampurkan dengat air mawar secukupnya, kemudian oleskan seperti memakai masker ke seluruh wajah.
4. Ramuan IV
Bahan-bahan
Buah mahkota dewa yang masih hijau.
Cara membuat dan memakai
Buah mahkota dewa yang masih hijau dicuci hingga bersih, lalu parut. Hasil parutannya dapat langsung ditempelkan di wajah yang berjerawat.

Selasa, 25 Januari 2011

obat tradisional :: tanaman obat :: obat herbal :: diabetes melitus

a Hijama / cupping treatment in the UAE.

Prophetic Medicine 3

Prophetic Medicine 2

Cupping Therapy UK - Hijama The Prophet's pbuh Sunnah UK. On the Head fo...

Prophetic Medicine 4

Kutipan Video Pelatihan bekam Sinergi.AVI

Accessing the prostate gland demonstrated by David B. Samadi, MD, http:/...

Herbal Keladi tikus Dapat Mengatasi Penyakit Kanker

Keladi Tikus dan Kanker
Tulisan dibawah ini, saya dapat dari kebaikan hati seorang kawan. Ia mendapatkan informasi ini melalui mailinglist. Saya tak ingin menyimpan kebaikan ini sendiri, semoga informasi ini berguna bagi yang membutuhkan, dan mampu membangkitkan semangat hidup saudara saudara kita yang mengidap kanker. Semoga lekas sembuh, jangan pernah putus asa.
Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 sentimeter ini hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung.”Tanaman ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa,” kata Drs.Patoppoi Pasau, orang pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia . Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris K.H. Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan pasien dari Malaysia, Amerika, Inggris , Australia , Selandia Baru, Singapura, dan berbagai negara di dunia.
Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan,Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel, Red) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut. “Sebelum menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan,” jelas Patoppoi.
Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terusberusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. “Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysia untuk membeli teh tersebut,” ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia , secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul Cancer, Yet They Live karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996. “Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak Jadi membeli teh Lin Qi, tapi langsung pulang ke Indonesia, ” kenang Patoppoi sambil tersenyum. Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu. Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata, mereka menemukan tanaman itu di sana . Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu. Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. “Dr Teo mengatakan agar tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat,” lanjut Patoppoi.
Akhirnya, dengan tekad bulat dan do’a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut. “Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai,” kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu. Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang. “Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal,” lanjut Boni. Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. “Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta ,” kata Patoppoi. Para dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isterinya. “Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi kepada kami,” lanjut Patoppoi. Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan sekali.”Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif,” sambung Boni sambil tertawa.
Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi Dr.Teo melalui fax untuk menginformasikan bahwa tanaman tersebut banyak terdapat di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia . Kemudian Dr. Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena jarak yang jauh,” sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu penderita kanker di Indonesia .
Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas habis mengenai meninggalnya Wing Wiryanto, salah satu wartawan handal Jawa Pos,Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala,penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut. “Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa Pos,” ujar Boni. Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari, bisa sekitar 30 telepon yang masuk. “Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang yang datang ke sini,” lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH. Khamdani, Buduran Sidoarjo. Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim stadium dini. Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus dioperasi. Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku dijual untuk biaya operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos. Setelah diberi tanaman dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi, karena hasil pemeriksaan mengatakan negatif. Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno, Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang , Malaysia. Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia , Patoppoi mendapat penerangan lebih lanjut mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama Indonesia . Ternyata saat Patoppoi mendapat buku “Cancer, Yet They Live” edisi r evi si tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut, serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker. Dari pembicaraan mereka, Dr. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya . Maka secara resmi, Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer Care Indonesia , yang juga disebutkan dalam buletin bulanan .

Senggugu(clerodendron serratum)
Srigunggu dikenal juga dengan istilah senggugu atau dalam bahasa Cina disebut San tai hong hua,nama ilmiahnya adalah Clerodendron Serratum. Srigunggu tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung, bisa ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembap. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik. Tanaman ini merupakan tumbuhan perdu tegak, dengan tinggi 1 - 3 m, batangnya berongga, berbongkol besar serta warna akarnya abu kehitaman.

Tumbuhan Senggugu memiliki sifat kimiawi yang terdapat di daun, kulit batang dan kulit akar. Daun Senggugu memiliki kandungan kimia, antara lain kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan flavonoid flavon. Daun senggugu bersifat pahit, pedas, dan sejuk. Kulit batang Senggugu mengandung senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat, dan asam serratogenat. Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol, dan sitosterol. Efek Farmakologis yang dimiliki daun tumbuhan Srigunggu adalah sebagai infus kesehatan serta daun senggugu secara in vitro diteliti dapat menghancurkan batu ginjal.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan National Cancer Institut of Washington menemukan ekstrak air tumbuhan Srigunggu aktif sebagai anti-HIV in vitro. Tanaman srigunggu diidentikkan dengan sebuah metode pengobatan tradisional yang terkenal, yaitu gurah. Gurah dipercaya bisa membantu mengobati berbagai penyakit yang terkait dengan saluran napas, seperti batuk, bronchitis, sinusitis, asma. Termasuk juga menjadikan saluran pernapasan lebih longgar sehingga memperbagus suara. Kalau anda pernah gurah, tanaman ini digunakan sebagai bahan utamanya dari bagian akar dan daun.

Khasiat tanaman Srigunggu antara lain :
Menyembuhkan batuk, flu, alergi debu, hidung meler, sinusitis, sesak napas (asma), memar, rematik,; Radang saluran napas (bronchitis), tulang patah (faktur), bisul, perut busung, cacingan, malaria, memberikan tenaga setelah melahirkan, digigit ular, menjernihkan suara dan memanjangkan napas



Tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung, bisa ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembab dari dataran rendah sampai 1.700 m dpl. Seggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik.
Perdu tegak, tinggi 1 – 3 m, batang berrongga, berbongkol besar, akar warnanya abu kehitaman. Daun tunggal, tebal dan kaku, bertangkai pendek, letak berhadapan, bentuk bundar telur sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergigi tajam, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut halus, panjang 8 – 30 cm, lebar 4 – 114 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk malai yang panjangnya 6 40 cm, warnanya putih keunguan, keluar dari ujung-ujung tangkai. Buah buni, bulat telur, masih muda hijau, setelah tua hitam. Perbanyakan dengan biji.
Sifat dan Khasiat
Daun senggugu pahit, pedas dans ejuk. Berkhasiat sebagai penghilang nyeri (analgesik). Sedangkan akarnya berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik) dan mengeluarkan lendir.
Kandungan Kimia
Daun banyak mengandung kalium, sedikit natrium, alkaloid dan flavonoid flavon. Kulit batang mengandung senyawa triterpenoid, asam olenat, asam queretaroat dan asam serratogenat. Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol dan sitosterol.
Bagian yang Digunakan
Seluruh bagian tumbuhan.
Indikasi
Tumbuhan ini berkhasiat untuk:
• Menjernihkan suara
• Batuk, sesak napas (asma), radang saluran napas (bronkitis)
• Tulang patah (fraktur), memar, rematik
• Perut busung, cacingan
• Malaria
• Memulihkan tenaga sehabis melahirkan
• Digigit ular, bisul.
Cara Pemakaian
Seluruh tumbuhan sebanyak 10 – 15 g direbus atau digiling menjadi bubuk dan diseduh, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar ditumbuk sampai lumat lalu ditempelkan ke tempat yang sakit atau daun segar direbus, airnya untuk mencuci muka.
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Infus daun senggugu secara in vitro dapat menghancurkan batu ginjal.
Contoh Pemakaian
Menjernihkan Suara
Akar senggugu sebanyak 10 g ditumbuk halus. Tambahkan 1/2 cangkir air masak sambil diremas merata. Peras dan saring, lalu minum sekaligus.
Asma, Bronkitis
Akar senggugu sebanyak 10 g diiris tipis-tipis lalu diseduh dengan secangkir air panas. Setelah dingin, diminum.
Borok Berair
Daun segar secukupnya direbus. Setelah dingin airnya dipakai untuk mencuci borok.
Rematik
Daun senggugu segar ditumbuk dengan adas pulasari atau daun senggugu muda diremas halus dengan sedikit kapur. Bahan tersebut lalu dibalurkan di tempat yang sakit.
Batuk
Daun senggugu dikunyah dengan air sirih, airnya ditelan. Atau buahnya sebanyak 2 buah dicuci bersih lalu dikunyah perlahan-lahan, dan telan. Setelah itu, minumlah air hangat.
Perut busung, Cacingan
Daun senggugu, temu lawak dan sedikit garam diseduh dengan secangkir air panas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus.
Catatan
Di daerah Imogiri, Yogyakarta, senggugu digunakan oleh pengobat tradisional Gurah, yaitu kulit akar ditumbuk dan diseduh dengan air, kemudian diteteskan pada hidung untuk menjernihkan suara, mengeluarkan lendir dari tenggorokan dan pengobatan sinusitis.
Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia/Dr. Setiawan Dalimartha/hadi

Senggugu(clerodendron serratum)
Srigunggu dikenal juga dengan istilah senggugu atau dalam bahasa Cina disebut San tai hong hua,nama ilmiahnya adalah Clerodendron Serratum. Srigunggu tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung, bisa ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembap. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik. Tanaman ini merupakan tumbuhan perdu tegak, dengan tinggi 1 - 3 m, batangnya berongga, berbongkol besar serta warna akarnya abu kehitaman.

Tumbuhan Senggugu memiliki sifat kimiawi yang terdapat di daun, kulit batang dan kulit akar. Daun Senggugu memiliki kandungan kimia, antara lain kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan flavonoid flavon. Daun senggugu bersifat pahit, pedas, dan sejuk. Kulit batang Senggugu mengandung senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat, dan asam serratogenat. Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol, dan sitosterol. Efek Farmakologis yang dimiliki daun tumbuhan Srigunggu adalah sebagai infus kesehatan serta daun senggugu secara in vitro diteliti dapat menghancurkan batu ginjal.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan National Cancer Institut of Washington menemukan ekstrak air tumbuhan Srigunggu aktif sebagai anti-HIV in vitro. Tanaman srigunggu diidentikkan dengan sebuah metode pengobatan tradisional yang terkenal, yaitu gurah. Gurah dipercaya bisa membantu mengobati berbagai penyakit yang terkait dengan saluran napas, seperti batuk, bronchitis, sinusitis, asma. Termasuk juga menjadikan saluran pernapasan lebih longgar sehingga memperbagus suara. Kalau anda pernah gurah, tanaman ini digunakan sebagai bahan utamanya dari bagian akar dan daun.

Khasiat tanaman Srigunggu antara lain :
Menyembuhkan batuk, flu, alergi debu, hidung meler, sinusitis, sesak napas (asma), memar, rematik,; Radang saluran napas (bronchitis), tulang patah (faktur), bisul, perut busung, cacingan, malaria, memberikan tenaga setelah melahirkan, digigit ular, menjernihkan suara dan memanjangkan napas



Tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung, bisa ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembab dari dataran rendah sampai 1.700 m dpl. Seggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik.
Perdu tegak, tinggi 1 – 3 m, batang berrongga, berbongkol besar, akar warnanya abu kehitaman. Daun tunggal, tebal dan kaku, bertangkai pendek, letak berhadapan, bentuk bundar telur sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergigi tajam, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut halus, panjang 8 – 30 cm, lebar 4 – 114 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk malai yang panjangnya 6 40 cm, warnanya putih keunguan, keluar dari ujung-ujung tangkai. Buah buni, bulat telur, masih muda hijau, setelah tua hitam. Perbanyakan dengan biji.
Sifat dan Khasiat
Daun senggugu pahit, pedas dans ejuk. Berkhasiat sebagai penghilang nyeri (analgesik). Sedangkan akarnya berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik) dan mengeluarkan lendir.
Kandungan Kimia
Daun banyak mengandung kalium, sedikit natrium, alkaloid dan flavonoid flavon. Kulit batang mengandung senyawa triterpenoid, asam olenat, asam queretaroat dan asam serratogenat. Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol dan sitosterol.
Bagian yang Digunakan
Seluruh bagian tumbuhan.
Indikasi
Tumbuhan ini berkhasiat untuk:
• Menjernihkan suara
• Batuk, sesak napas (asma), radang saluran napas (bronkitis)
• Tulang patah (fraktur), memar, rematik
• Perut busung, cacingan
• Malaria
• Memulihkan tenaga sehabis melahirkan
• Digigit ular, bisul.
Cara Pemakaian
Seluruh tumbuhan sebanyak 10 – 15 g direbus atau digiling menjadi bubuk dan diseduh, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar ditumbuk sampai lumat lalu ditempelkan ke tempat yang sakit atau daun segar direbus, airnya untuk mencuci muka.
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Infus daun senggugu secara in vitro dapat menghancurkan batu ginjal.
Contoh Pemakaian
Menjernihkan Suara
Akar senggugu sebanyak 10 g ditumbuk halus. Tambahkan 1/2 cangkir air masak sambil diremas merata. Peras dan saring, lalu minum sekaligus.
Asma, Bronkitis
Akar senggugu sebanyak 10 g diiris tipis-tipis lalu diseduh dengan secangkir air panas. Setelah dingin, diminum.
Borok Berair
Daun segar secukupnya direbus. Setelah dingin airnya dipakai untuk mencuci borok.
Rematik
Daun senggugu segar ditumbuk dengan adas pulasari atau daun senggugu muda diremas halus dengan sedikit kapur. Bahan tersebut lalu dibalurkan di tempat yang sakit.
Batuk
Daun senggugu dikunyah dengan air sirih, airnya ditelan. Atau buahnya sebanyak 2 buah dicuci bersih lalu dikunyah perlahan-lahan, dan telan. Setelah itu, minumlah air hangat.
Perut busung, Cacingan
Daun senggugu, temu lawak dan sedikit garam diseduh dengan secangkir air panas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus.
Catatan
Di daerah Imogiri, Yogyakarta, senggugu digunakan oleh pengobat tradisional Gurah, yaitu kulit akar ditumbuk dan diseduh dengan air, kemudian diteteskan pada hidung untuk menjernihkan suara, mengeluarkan lendir dari tenggorokan dan pengobatan sinusitis.
Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia/Dr. Setiawan Dalimartha/hadi

penyakit payudara.mp4

penyakit payudara.mp4

Kanker Payudara kronis/membusuk dpt Sembuh berkat pengobatan alternatif ...

Kanker Payudara kronis/membusuk dpt Sembuh berkat pengobatan alternatif ...

Penyakit kuning dg penyumbatan saluran hati sembuh berkat Pengobatan Alt...

Khasiat Herbal Untuk berbagai penyakit

Gandapura, Kapasan, Akar kapasan
________________________________________


Penyakit Yang Dapat Diobati :
Akar rasanya agak manis, sifatnya sejuk. Pereda panas (antipiretik), peluruh kencing (diuretik), antiradang, dan melancarkan pengeluaran nanah.


BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian utama yang digunakan adalah akar. Selain itu, biji, daun, dan bunga juga berkhasiat sebagai obat. Daun dan akar digunakan sebagai bahan segar.

INDIKASI
Akar digunakan untuk pengobatan :
- demam tinggi,
- batuk,
- sukar buang air besar (konstipasi), dan
- batu saluran kencing.

Biji digunakan untuk mengatasi :
- sakit kepala.

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 10-15 g akar segar, lalu air rebusannya diminum.
Untuk pemakaian luar, cuci daun segar, lalu giling sampai halus. Bubuhkan ramuan tersebut pada bisul, koreng, atau pada tulang yang patah (fraktur), lalu balut dengan kain perban. Cara lain, rendam bunga dalam minyak kelapa, lalu oleskan pada luka bakar atau luka akibat tersiram air panas.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Batuk
Cuci 10 g akar kapasan segar, lalu potong tipis-tipis. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Catatan
Daun, bunga, dan biji bisa digunakan untuk membasmi serangga.


Komposisi :
Akar mengandung minyak asiri, lemak, asam palmitat, sterol/ terpen. Biji mengandung a-cephalin, fosfatidilserine, plasmalogen, fosfatidilkoline plasmalogen, ambrettolid, ambretol, afamesol, furfural, tanin clan minyak asiri. Daun kering mengandung a-sitosterol, a-D-glikosida, dan tanin. Bunga mengandung a-sitosterol, mirisetin, dan glikosida.
__________________

Daftar Tanaman Obat Indonesia

Daftar Tanaman Obat Indonesia Data tervalidasi oleh Tim CoData Indonesia pada tahun 2000

A
Adas
Adem Ati
Ajeran
Akar Manis
Akar Wangi
Alang Alang
Alpokat
Andong
Angsana
Anting-anting
Anyang Anyang
Apel
Aren
Asam Jawa
Awar Awar

B
Bandotan
Bangle
Baru Cina
Bawang Merah
Bawang Putih
Bayam
Bayam Duri
Belimbing Asam
Belimbing Manis
Belimbing wuluh
Beluntas
Benalu
Beringin
Bidara Laut
Bidara Upas
Biduri
Bligu
Blustru
Boroco
Brojo Lintang
Brokoli
Brotowali
Buah Makasar
Buah Nona
Buncis
Bunga Kenop
Bunga Matahari
Bunga Pagoda
Bunga Pukul Delapan
Bunga Tasbih
Bungli
Bungur
Bungur Kecil
Buni

C
Cabai Merah
Cabai Rawit
Cabe Jawa
Cakar Ayam
Calingcing
Ceguk
Cempaka Kuning
Cempaka Putih
Cendana
Cengkeh
Ceremai
Cincau
Ciplukan

D
Dadap Ayam
Dadap Serep
Dandang Gendis
Daruju
Daun Dewa
Daun duduk
Daun Encok
Daun Jintan
Daun Kentut
Daun Madu
Daun Sendok
Daun Senna
Daun Ungu
Delima

E
Ekor Kucing
Enau

G
Gadung
Gambir
Gandarusa
Gendola
Genje
Ginjean
Greges Otot
Gude

H
Halia

I
Iler
Inggu

J
Jagung
Jahe
Jamblang
Jambu Biji
Jambu Monyet
Jamur Kayu
Jarak
Jarak Bali
Jarak Ulung
Jarong
Jati Belanda
Jayanti
Jengger Ayam
Jeruk Nipis
Jeruk Purut
Jintan Putih
Jintan/Ajeran
Johar
Jombang
Jung Rabab

K
Kacapiring
Kaki Kuda
Kaktus Pakis Giwang
Kamboja
Kapas
Kapasan
Kapulaga
Kastuba
Katu
Kayu Manis (padang)
Kayu Putih
Kecubung
Kecubung Gunung
Kedelai
Keji Beling
Kelapa
Kelingkit Taiwan
Kelor
Kembang Bokor
Kembang Bugang
Kembang Coklat
Kembang Kertas
Kembang Pukul Empat
Kembang Sepatu Sungsang
Kembang Sore
Kembang Sungsang
Kemuning
Kenanga
Kencur
Ketepeng Cina
Ketepeng Kecil
Ketimun
Ki Tolod
Klabet
Kol Banda
Kompri
Kubis
Kubis Bunga
Kucing Kucingan
Kumis Kucing
Kunci Pepet
Kunyit
Kwalot

L
Lada
Landep
Landik
Legundi
Lempuyang Gajah
Lempuyang Wangi
Lengkuas
Lenglengan
Lidah Buaya
Lidah Ular
Lobak

M
Mahkota Dewa
Mahoni
Mamang Besar
Manggis
Mangkokan
Melati
Mengkudu
Meniran
Mimba
Mindi Kecil
Mondokaki
Murbei

N
Nampu
Nanas
Nanas Kerang
Ngokilo
Nona Makan Sirih

P
Pacar Air
Pacar Cina
Padi
Pala
Pandan Wangi
Pare
Patah Tulang
Patikan Cina
Patikan Kerbau
Pecut Kuda
Pecut Kuda
Pegagan
Pepaya
Permot
Petai Cina
Pinang
Pisang
Pohon Merah
Portulaka
Poslen
Prasman
Pulai
Pule Pandak
Pulutan
Putri Malu

R
Rambutan
Rincik Bumi
Rumput Mutiara

S
Saga
Salam
Salvia
Sambang Darah
Sambang Getih
Sambiloto
Sambung Nyawa
Sangitan
Sangketan
Sawi Langit
Sawi Tanah
Secang
Seledri
Semanggi Gunung
Semangka
Sembung
Senggani
Sengugu
Sereh
Sesuru
Siantan
Sidaguri
Sirih
Sirsak
Sisik Naga
Som Jawa
Sosor Bebek
Srigading
Srikaya

T
Tahi Kotok
Tanduk Rusa
Tapak Dara
Tapak Kuda
Tapak Liman
Tasbeh
Tebu
Teh
Tembelekan
Tempuyung
Temu Hitam
Temu Kunci
Temu Putih
Temu Putri
Temulawak
Teratai
Teratai Kerdil
Tomat
Tunjung
Turi

U
Ubi Kayu
Urang-Aring

W
Waru
Wijaya kusuma
Wortel

Informasi ini terwujud atas kerjasama IPTEKnet dengan CODATA ICSU Indonesia
dan telah terealisasi pada tahun 2002

Khasiat Herbal daun senggugu

Senggugu(clerodendron serratum)
Srigunggu dikenal juga dengan istilah senggugu atau dalam bahasa Cina disebut San tai hong hua,nama ilmiahnya adalah Clerodendron Serratum. Srigunggu tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung, bisa ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembap. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik. Tanaman ini merupakan tumbuhan perdu tegak, dengan tinggi 1 - 3 m, batangnya berongga, berbongkol besar serta warna akarnya abu kehitaman.

Tumbuhan Senggugu memiliki sifat kimiawi yang terdapat di daun, kulit batang dan kulit akar. Daun Senggugu memiliki kandungan kimia, antara lain kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan flavonoid flavon. Daun senggugu bersifat pahit, pedas, dan sejuk. Kulit batang Senggugu mengandung senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat, dan asam serratogenat. Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol, dan sitosterol. Efek Farmakologis yang dimiliki daun tumbuhan Srigunggu adalah sebagai infus kesehatan serta daun senggugu secara in vitro diteliti dapat menghancurkan batu ginjal.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan National Cancer Institut of Washington menemukan ekstrak air tumbuhan Srigunggu aktif sebagai anti-HIV in vitro. Tanaman srigunggu diidentikkan dengan sebuah metode pengobatan tradisional yang terkenal, yaitu gurah. Gurah dipercaya bisa membantu mengobati berbagai penyakit yang terkait dengan saluran napas, seperti batuk, bronchitis, sinusitis, asma. Termasuk juga menjadikan saluran pernapasan lebih longgar sehingga memperbagus suara. Kalau anda pernah gurah, tanaman ini digunakan sebagai bahan utamanya dari bagian akar dan daun.

Khasiat tanaman Srigunggu antara lain :
Menyembuhkan batuk, flu, alergi debu, hidung meler, sinusitis, sesak napas (asma), memar, rematik,; Radang saluran napas (bronchitis), tulang patah (faktur), bisul, perut busung, cacingan, malaria, memberikan tenaga setelah melahirkan, digigit ular, menjernihkan suara dan memanjangkan napas

Jumat, 21 Januari 2011

Indwelling Foley Catheter Insertion

Pemasangan Kateter.flv

Pemasangan Kateter.flv

Adding a Google Gadget to your blog

Sonograma Vaginal.

Vaginal Ultrasound

Vaginal Ultrasound

Sondaje Vesical

Kateter2

kateter

praktek pemasangan kateterisasi pd wanita

Kamis, 20 Januari 2011

Koleksi tanaman Obat diberanda "Rumah"

pustaka Resep nenek moyang

1.Resep untuk Bisul(Furunculosis)
gejala:
-kulit agak membengkak dan terasa sakit bila tersentuh,terkadang kulit dikelilingi bagian yang merah disertai nanah(pus).

obat yang dapat digunakan terdiri dari beberapa tananam obat yang sering kitas jumpai di berandsa rumah kita seperti:
1.Daun awar-awar .
dosis:1/2 lembar (10-20grm) daun segar ditumbuk hingga halus,lalu lumatkan pada bagian yang nsakit.

2.Daun bayam Duri
dosis:6-8 lmbr(6 grm)daun ditumbuk hingga halus,setelah itu lumatkan pada bagian yang sakit

3.Bunga pagoda
Dosis;Daun 1-3 lembar ditumbik hingga halus ,setelah itu lumatkan pada bagian yang sakit.

4.Cabe Rawit
dosis:Daun cabe rawit 3-8 lbr ditumbuk hingga halus ,setelah itu lumatkan pada bagian yang sakit.

5.daun sendok
Dosis;2/3 tananan (15-30grm)daun segar ditumbuk halus setelah itu lumatkan pada bagian yang sakit.

II.Resep untuk penyakit "Eksim"(Eczema)
Gejala(Symptom):
kulit merah bersisik terkadang disertai getah bening,dan tersa perih dan gatal.

Tanaman yang dapat digunakan:
1.daun Bakung
Dosis: 1 lbr daun Bakung ditumbuk hingga halus ditambahkan 3 lbr daun sendok ,setelah itu lumatkan pada bagian yang sakit.

2.lidah Buaya
Dosis:1 lbr lidah buaya dikupas setelah itu iris tipis sesuai penyakitnya,lalu tempelkan irisan lidah buaya tsb .
Ket.irisan lidah buaya sebaiknya dipakai pagi dan sore hari hingga panyakit sembuh.

Lengkuas merah.
Dosis secukupnya, parut lengkuas merah setelah itu lumatkan pada bagian yang sakit.

III.Resep untuk penyakit gatal-gatal pada kulit lengan dan kaki
tanaman yang dapat digunakan
1.Brotowali
dosis:secukupnya,batang brotowali direbus dengan air secukupnya,setelah hangat air rebusan tersebut digunakan untuk membasuh pada bagian kulit yang gatal.

Rabu, 19 Januari 2011

khasiat tanaman diberanda rumah

Khasiat Daun Sambiloto dalam Mengobati Berbagai Penyakit

Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lernbap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Terna semusim, tinggi 50 – 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 – 8 cm, lebar 1 – 3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari. ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung;kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panj ang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah mernbujur menjadi 4 keping-Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda.

Menyembuhkan Penyakit Diabetes dengan Daging Tupai

Banyak orang percaya dan telah membuktikan bahwa daging tupai atau bajing dapat menyembuhkan atau membantu menyembuhkan penyakit diabetes. Banyak cara yang dilakukan untuk mengolah daging tupai tersebut mengkonsumsinya sebagai obat.
Resep1
Tahap ada luka : Makan daging bajing (tupai) yang direbus / dimasak setiap hari satu ekor sampai lukanya kering.

Resep2
Kuliti daging bajing dan belah menjadi empat potong. Setelah itu, rendamlah daging yang telah dipotong ini ke dalam air asam jawa sebagaimana seperti orang yang akan menggoreng. Rendam kira-kira 1 jam lamanya dan tanpa diberi garam barang sedikitpun. Setelah itu goreng dan dimakan dagingnya.

Resep3
Rebuslah daging tupai (daging jangan dicuci dengan air kalau kondisinya bersih) dengan asam kawak dan gula jawa. Setelah itu boleh digoreng sampai kering.

Selasa, 18 Januari 2011




Pijat Dan Masalah Kesehatan "Manusia"

gaya hidup yg semakin kompleks dewasa ini tanpa disadari banayak menyumbang pada munculnya berbagai penyakit yg diderita manusia.
beruntu7ng ,ada sejumlah metode pengobatan yang siap mengatasi berbagai masalah kesehatan yg mengaggu manusia.
pijat metode pengobatan yg telah dikenal masyarakat dunia sejak ribuan tahun yg lalu hingga saat ini memberi peran yg signifikan dalam mengatasi masalah penyakit ,baik penyakit penyakit ringan maupun penyakit yang berat.

dalam perkembangannya metode pijat telah dirumuskan dalam berbagai macam tehnik untuk tujuan kesehatan manusia diantaranya ,seperti metode :
- Therapi refleksi
- Akupresur,dan masih banyak lagi tehnik -tehnik yang lainnya.

Pijat Refleksi Dan Akupresure

pijat pada dasarnya dilakukan untuk mengatasi masalah gangguan kesehatan pada tubuh ,apapun tehnik dan jenisnya .
beberapa tehnik yang relatif dikenal dikalangan masyarakat hingga saat ini adalah: Refleksi dan Akupresure.
kedua tehnik nbinio tetap populer hingga saaat ini dan telah terbukti bisa membantu mengatasi berbagai macam penyakit dari penyakit ringan hingga pada penyakit yang benabar-benar akut.
seperti pada kasus penyakit kronis seperti:
  • penyakit paru-paru
  • diabetes/Kencing Manis
  • kelainan ginjal
  • Asam urat/Rematik
  • maag kronis
  • syaraf kejepit/Lumbar sacral
  • dll

PANDUAN SINGKAT TENTANG BEKAM

PANDUAN SINGKAT TENTANG BEKAM

(CUPPING/Bekam)

Anjuran Berbekam

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda :

الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ

“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari)

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :

إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ

“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)

Macam-Macam Bekam

  1. Bekam Basah (Wet Cupping)

Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam.

Cara Melakukan Bekam Basah :

Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.

  1. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
  2. Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol.
  3. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
  4. Biarkan selama 3-5 menit.
  5. Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril.
  6. Bekam lagi posisi yang disayat tadi.
  7. Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.
  8. Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi.
  9. Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.
  10. Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).
  11. Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.

  1. Bekam Kering (Dry Cupping)

Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh.

Cara Melakukan Bekam Kering :

  1. Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
  2. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
  3. Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit.
  4. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
  5. Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak).
  6. Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister.
  7. Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi pembekaman.
  1. Bekam Seluncur (Sliding Cupping)

Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.

Cara Melakukan Bekam Seluncur :

  1. Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak.
  2. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
  3. Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas
  4. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai tampak bruise (memar) kemerahan.
  5. Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit.
  1. Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik

Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.

Cara Melakukan Bekam Cepat :

  1. Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.
  2. Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar).
  3. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas.
  4. Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan

Diagnosis Penyakit Dengan Bekam

Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa.”

Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :

  1. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku).
  2. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).
  3. Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
  4. Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
  5. Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
  6. Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
  7. Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.
  8. Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
  9. Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam

  1. Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah).
  2. Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit.
  3. Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah dianjurkan dengan posisi berbaring.
  4. Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan.
  5. Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan kembalinya penyakit.
  6. Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang.
  7. Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri (single use) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker dan semisalnya.
  8. Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat.
  9. Permukaan kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak, noda darah dan darah stasis adalah reaksi normal setelah bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid) lalu didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.
  10. Pasien yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum dengan minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya.

Larangan-Larangan Bekam

  1. Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
  2. Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue).
  3. Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema.
  4. Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun.
  5. Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.
  6. Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
  7. Jangan memberkam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).
  8. Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).
  9. Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor.
  10. Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.
  11. Jangan memberkam daerah perut terlalu keras
  12. Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega 3, dls.
  13. Jangan melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya
  14. Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman.
  15. Jangan melakukan bekam langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.
  16. Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
  17. Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.
  18. Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan.
  19. Dilarang membekam area berikut :
    1. Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.
    2. Daerah sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil antibodi, yaitu di submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13).
    3. Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels).